Thursday, July 26, 2007

Teknik tendangan Mawashigeri






2 comments:

Andi Retman said...

salam karate.. Osh!
Berkaitan dengan posisi kaki bawah sebagai tumpuan saat melakukan mawashi geri.. (dari mulai sabuk putih hingga sekarang saya masih mendengar komentar: kalau sensei merupakan karateka terbaik di Indonesia dalam melakukan mawashi geri), saya pernah diskusi dengan seorang pesilat Perisai Diri tentang tendangan.
Beliau menyatakan terdapat perbedaan mendasar antara tendangan karate (khususnya aliran shotokan) dengan silat yaitu tentang kondisi kaki tumpuan dan kaki untuk benturan.
Jika di Perisai Diri, kaki tumpuan cendrung berdiri lurus dan kaki benturan cendrung ditekuk.
Jika di karate, kaki tumpuan cendrung ditekuk dan kaki benturan lurus.
Mungkin jika sensei berkenan dapat memberikan penjelasan tentang pernyataan tersebut.
Terima kasih
Salam rindu buat pengisi foto di buku teknik dasar karate.. senpai Eridanus (rang pikumbuah), da kutar.. eh da Mukhtar, senpai Mike Wood dan semua yang di Inkanas.. Osh

Andi

Apris H said...

Terimakasih atas masukannya.
Penjelasannya adalah sbb:
1.Kaki tumpuan:
Kaki penumpu harus kokoh saat melancarkan tendangan apapun. Kokohnya kaki penumpu didapatkan dengan melatih kuda-kuda dengan benar.
Kita dalam karate selalu melatih kuda-kuda yaitu salah satunya pada saat melakukan kihon, dengan melakukan setiap gerakan maju ataupun mundur dengan tinggi badan dijaga tetap, tidak naik turun, sehingga otot-otot kaki kita terbentuk dengan baik untuk menyangga tubuh kita. Dengan demikian posisi kaki ditekuk akan menjadi posisi yang terkuat.
Disamping itu bila kaki tumpuan lurus, akan relatif mudah lawan melakukan sapuan atau serangan kearah kaki yang bisa menyebabkan lutut yang tidak ditekuk yang merupakan bagian terlemah bisa patah.

2. Kaki yang menendang.
Pada saat sampai disasaran kaki harus maksimal (lurus) karena pada sat inilah tenaga yang palik maksimal, dalam hal mawashi geri, begitu sesaat setelah sampai disasaran, kaki segera ditarik kembali dengan cepat (tendangan dilakukan dengan snap). Agar ini bisa dicapai pada saat akan melancarkan mawashigeri, paha dan betis dari kaki yang menendang dibuat serapat mungkin.
Demikian semoga ada manfaatnya.
Insya Allah salamnya akan disampaikan kepada ybs.
Osh!